Aku Cuma bisa merantapi kertas lusuh yang nyaris koyak itu . huruf demi huruf tulisan tanganmu dan tulisan tanganku , menyatu menjadi kata . kemudian terjalin menjadi kalimat lalu tercipta menjadi rangkain puisi hidup yang teramat indah. Banyak sudah kisah tentang tawa kita lewati , pun perihnya duka yang menghadang terlampaui , membuat kita sangat bangga pada sebuah karya itu dan memastikan semua hati akan iri saat membaca jalinan kisah kita yang di penuhi wangi semerbak. Meski kita menyadari , tinta yang kita gunakan adalah tinta hitam dan kertasnya tetaplah kertas putih perlambang cinta nan suci , buktinya adalah perkasanya ruang dan waktu melindungi kita dari fitnah yang setiap saat ingin membubuhkan tinta merahnya yang berintikan bara api. Mungkin , baru separuh perjalanan kita lalui tapi teramat banyak angkuh yang telah kita tundukan , kita pun segera mengawinkan asa , agar terlahir karya sempurna . namun puisi hidup takkan bisa terduga ujungnya. Tak bisa ku sangka hanya dengan setitik dusta yang kau tuliskan mampu menutup semua pintu kejujuran dan imaji kita terhenti. Tinta hitam kini menjadi bening , sebening air mata kita yang membanjiri, kini tak ada jejak hitam yang terbaca lagi kecuali kebeningan putih segala itikad kita . kertas putih yang berisi wangi puisi itu , kini lusuh basah dan kita Cuma bisa mengerang ketakutan karena sungguh tiupan angin sepoi sepoi kan mampu mencabik cabiknya .
Masih aku ingat ketika kita menyatukan hati mengikat janji dahulu. Tegassmu bahwa hanya aku yang akan temani hidupmu , tapi kini 19 september 2010 Tuhan membuka segalanya di depan mataku. Katamu kau takk akan sakiti aku , lukai aku , tapi kau ternyata tinggalkan aku sendiri. Kini aku mengertii , bahwa aku diajarkan Tuhan untuk memisahkan antara harapan dan kenyataaan.
Kinii hanya senandung lirih yang berhasil menemaniku menerjang kehidupan ..
“ sandiwarakah selama ini setelah sekian lama kita tlah bersama ? inikah akhir cerita cinta yang slalu aku banggakan di depan mereka. Entah dimana ku sembunyikan rasa malu .. kini harus aku lewati sepi hari ku tanpa dirimu lagi . biarkan kini ku berdiri melawan waktu tuk melupakan mu walau periih hati namun aku bertahan .. “
Ayyestsaddewa . art
Tidak ada komentar:
Posting Komentar